Pendidikan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia
bebas
Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya
dan masyarakat.
Pendidikan biasanya berawal
saat seorang bayi itu dilahirkan dan
berlangsung seumur hidup. Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir
seperti yang dilakukan oleh banyak orang dengan memainkan musik dan membaca kepada bayi
dalam kandungan dengan harapan ia bisa mengajar bayi mereka sebelum kelahiran.
Bagi sebagian orang,
pengalaman kehidupan sehari-hari lebih berarti daripada pendidikan formal.
Seperti kata Mark Twain,
"Saya tidak pernah membiarkan sekolah mengganggu pendidikan saya."[rujukan?]
Anggota keluarga mempunyai
peran pengajaran yang amat mendalam, sering kali lebih mendalam dari yang
disadari mereka, walaupun pengajaran anggota keluarga berjalan secara tidak
resmi.
Menurut Horton dan Hunt,
lembaga pendidikan berkaitan dengan fungsi yang nyata (manifes) berikut:
§ Mempersiapkan
anggota masyarakat untuk mencari nafkah.
§ Mengembangkan
bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagi kepentingan masyarakat.
§ Melestarikan
kebudayaan.
§ Menanamkan
keterampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi.
Fungsi laten lembaga
pendidikan adalah sebagai berikut.
§ Mengurangi
pengendalian orang tua. Melalui pendidikan, sekolah orang tua melimpahkan tugas
dan wewenangnya dalam mendidik anak kepada sekolah.
§ Menyediakan
sarana untuk pembangkangan. Sekolah memiliki potensi untuk menanamkan nilai
pembangkangan di masyarakat. Hal ini tercermin dengan adanya perbedaan
pandangan antara sekolah dan masyarakat tentang sesuatu hal, misalnya
pendidikan seks dan sikap terbuka.
§ Mempertahankan
sistem kelas sosial. Pendidikan sekolah diharapkan dapat mensosialisasikan
kepada para anak didiknya untuk menerima perbedaan prestise, privilese, dan status yang ada dalam
masyarakat. Sekolah juga diharapkan menjadi saluran mobilitas siswa ke status
sosial yang lebih tinggi atau paling tidak sesuai dengan status orang tuanya.
§ Memperpanjang
masa remaja. Pendidikan sekolah dapat pula memperlambat masa dewasa seseorang
karena siswa masih tergantung secara ekonomi pada orang tuanya.